Medan, Sekilasberita86.com
Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Sumatera Utara dari Fraksi Partai Amanat Nasional (PAN), M. Faisal, turun langsung menemui massa aksi pengemudi ojek online (ojol) yang menggelar unjuk rasa di depan Gedung DPRD Sumut, Jumat (29/8/2025).
Aksi ini merupakan bentuk solidaritas dan tuntutan keadilan atas insiden tragis yang menimpa seorang driver ojol di Jakarta, yang dilaporkan ditabrak oleh kendaraan taktis milik Brimob saat terjadi pengamanan aksi di ibu kota beberapa hari sebelumnya.
Dalam orasinya, para pengemudi ojol mengecam tindakan represif aparat serta menuntut adanya kejelasan hukum dan pertanggungjawaban terhadap pelaku. Mereka juga mendesak para wakil rakyat di daerah untuk menyampaikan aspirasi mereka ke tingkat pusat.
Menanggapi aksi tersebut, M. Faisal keluar dari gedung DPRD dan menyambut langsung massa yang telah berkumpul sejak pagi. Ia mendengarkan aspirasi para pengunjuk rasa secara terbuka dan menerima dokumen pernyataan sikap mereka.
“Saya sangat prihatin atas kejadian yang menimpa rekan driver ojol kita di Jakarta. Ini adalah tragedi yang tidak seharusnya terjadi dalam negara hukum. Penegakan hukum harus berjalan transparan dan adil, siapa pun pelakunya,” tegas Faisal dalam pernyataannya di hadapan massa.
M. Faisal juga berjanji akan menyampaikan aspirasi tersebut ke fraksi PAN di DPR RI dan mendorong adanya investigasi independen atas insiden tersebut. Ia menekankan pentingnya perlindungan terhadap warga negara, termasuk para pekerja sektor informal seperti ojek online, dalam menjalankan aktivitasnya.
“Kami akan terus mengawal isu ini agar tidak berhenti di sini saja. Kita ingin ada kejelasan, keadilan, dan perlakuan yang manusiawi bagi seluruh rakyat, tanpa terkecuali,” ujarnya.
Aksi berlangsung damai dan tertib, dengan penjagaan dari aparat keamanan. Perwakilan driver ojol mengapresiasi kehadiran langsung M. Faisal dan berharap DPRD Sumut aktif menyuarakan kepentingan rakyat kecil, termasuk para pekerja transportasi daring yang kerap menjadi korban ketidakadilan.
