Sekilasberita86.com – Indramayu – Setelah melalui proses panjang dalam memperjuangkan eksistensi Gedung Graha Pers Indramayu (GPI), Forum Ketua Jurnalis Indramayu (FKJI) akhirnya mendapat tanggapan dari Pemerintah Kabupaten Indramayu. Wakil Bupati Indramayu, H. Syaefudin, S.H., M.H., menerima langsung audiensi perwakilan wartawan di Pendopo Kabupaten Indramayu, Jumat (11/7/2025).
Audiensi ini merupakan tindak lanjut dari surat permohonan yang diajukan FKJI dua pekan sebelumnya, menyusul polemik pengosongan Gedung GPI yang menuai sorotan publik.
Dipimpin Ketua FKJI, Asnawi Day, pertemuan tersebut dihadiri sejumlah ketua organisasi wartawan dan pegiat media di Indramayu, antara lain Tomi Susanto, Sony Syahrony (PWRI Jaya), Atim Sawano (IWOI), Cutisna (Join), Hendra Sumiarsa (PWI), Chong Soneta (Forum Kombes), serta wartawan media sosial dan YouTuber, seperti Aziz dan Waryono.
Dalam forum ini, FKJI menyampaikan empat poin utama kepada Pemkab Indramayu, yang dinilai krusial untuk menjaga keberlangsungan aktivitas jurnalistik dan kebebasan pers di daerah.
1. Pengembalian Fungsi Gedung GPI
Ketua FKJI, Asnawi Day, menegaskan permintaan agar Gedung Graha Pers Indramayu dikembalikan ke fungsi semula sebagai pusat aktivitas wartawan. Menurutnya, gedung yang dibangun sejak 1985 tersebut memiliki nilai historis tinggi bagi komunitas pers di Indramayu dan telah menjadi simbol independensi sekaligus wadah berkumpul para jurnalis.
2. Pencairan Anggaran Berita Advetorial (ADV)
Asnawi juga meminta kejelasan terkait pencairan berita ADV yang selama ini tersendat. Ia menuding adanya intervensi dari pihak tertentu yang menyebabkan sejumlah dinas menghentikan kerja sama publikasi dengan media lokal. Padahal, menurutnya, keberadaan berita ADV menjadi salah satu penopang kegiatan jurnalistik di daerah.
3. Keberlanjutan Insentif Kominfo
FKJI juga menyoroti isu rencana revisi insentif atau honor dari Dinas Kominfo kepada para wartawan yang selama ini rutin diberikan setiap bulan. Asnawi menyebut, honor tersebut merupakan bentuk apresiasi atas karya jurnalistik dan pemberitaan yang berkontribusi dalam penyebarluasan informasi publik. Ia berharap insentif tidak dihapus hanya karena adanya desakan dari kelompok tertentu.
Hal senada disampaikan Ketua IWOI, Atim Sawano, yang menyebut pemberian insentif telah menjadi bagian penting dalam menjaga semangat dan profesionalisme wartawan lokal.
4. Penguatan Sinergi Kemitraan
Sebagai tuntutan terakhir, FKJI menyatakan kesiapan untuk terus membangun kemitraan dengan Pemkab Indramayu dalam rangka mendukung terciptanya iklim pers yang sehat dan kondusif. Sinergi ini diharapkan dapat memperkuat transparansi informasi serta pelayanan publik di bawah kepemimpinan Bupati Lucky Hakim dan Wabup Syaefudin.
Menanggapi berbagai aspirasi tersebut, Wakil Bupati Syaefudin menyampaikan apresiasi atas masukan dari para wartawan. Ia berjanji akan segera menyampaikan hasil audiensi kepada Bupati Lucky untuk ditindaklanjuti.
“Terkait kemitraan, saya menyambut baik, karena Pemkab Indramayu membutuhkan dukungan semua pihak, termasuk wartawan, untuk menciptakan situasi yang kondusif. Ini penting dalam mewujudkan Indramayu yang lebih baik dan sesuai dengan visi ‘Indramayu Reang’,” ujar Syaefudin.
Ketua PWI Indramayu, Hendra Sumiarsa, menambahkan bahwa keberadaan Gedung GPI sangat penting untuk dipertahankan, mengingat nilai sejarahnya yang telah melekat sejak lebih dari tiga dekade lalu.
“Jika Gedung GPI hilang, sama saja kita menghapus jejak sejarah perjuangan wartawan Indramayu. Saya harap pemerintah mempertimbangkannya secara bijak,” tegas Hendra.
Audiensi ini diharapkan menjadi titik awal dari dialog yang lebih terbuka antara komunitas pers dan pemerintah daerah, demi terwujudnya pelayanan informasi publik yang lebih baik dan transparan.