Ratusan Wartawan Gelar Aksi Damai Tolak Pengosongan Graha Pers Indramayu

Ratusan Wartawan Gelar Aksi Damai Tolak Pengosongan Graha Pers Indramayu

Sekilasberita86.com – Indramayu – Ratusan wartawan yang tergabung dalam 21 organisasi pers di Kabupaten Indramayu menggelar aksi damai menolak rencana pengosongan Gedung Graha Pers Indramayu (GPI). Aksi berlangsung di depan Pendopo Indramayu, Kamis, 3 Juli 2025.

Aksi ini merupakan bentuk penolakan atas kebijakan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Indramayu yang berencana mengosongkan gedung yang selama ini digunakan sebagai pusat aktivitas insan pers. Para jurnalis menilai kebijakan tersebut sepihak dan mencederai semangat kemitraan antara pemerintah dan media.

Koordinator aksi sekaligus Sekretaris Jenderal Forum Perjuangan Wartawan Indramayu (FPWI), Tomi Susanto, menegaskan bahwa wartawan akan terus menyuarakan penolakan jika Pemkab tetap bersikeras menjalankan rencana pengosongan.

“Kalau hari ini yang punya kebijakan tidak menemui kami, kami akan terus menggelar aksi-aksi berikutnya,” tegas Tomi saat berorasi di hadapan ratusan massa.

Tomi juga menyinggung ketidakhadiran Bupati di rumah dinas, yang menurutnya memperlihatkan jauhnya kepemimpinan dari denyut nadi masyarakat Indramayu.

“Kami mendapat kabar, Bupati tidak tinggal di rumah dinas di Indramayu, melainkan memilih menetap di Cirebon. Ini menjadi catatan penting bagi publik,” ungkapnya.

Sementara itu, Ketua DPD Ikatan Wartawan Online (IWO-I) Indonesia, Atim Sawano, menilai kebijakan pengosongan GPI sebagai bentuk pengabaian terhadap peran pers dalam pembangunan daerah. Ia mendesak agar surat perintah pengosongan segera dibatalkan.

“Kebijakan ini menunjukkan bahwa Bupati tidak merangkul wartawan. Kami minta surat pengosongan segera dicabut,” kata Atim.

Ketua Forum Ketua Jurnalis Indramayu (FKJI), Asmawi Day, turut mengecam langkah Pemkab yang dinilai arogan dan tidak melalui proses dialog.

“Kalau Pemkab mau mengosongkan GPI, seharusnya dilakukan lewat proses mediasi. Jangan seperti debt collector yang main comot begitu saja,” kritik Asmawi.

Baca Lainnya:  HUT ke 1 PT Media Anna Nusantara Dihadiri Sejumlah Kalangan

Hingga aksi berlangsung, tidak satu pun perwakilan dari Pemerintah Kabupaten Indramayu menemui massa aksi. Hal ini memicu kekecewaan dan memperkuat tekad para wartawan untuk terus mengawal persoalan tersebut.

Para peserta aksi menyatakan, jika dalam waktu dekat tidak ada tanggapan resmi dari Pemkab, maka gelombang protes akan diperluas dengan skala yang lebih besar.

Graha Pers Indramayu merupakan fasilitas yang telah lama menjadi pusat aktivitas wartawan dari berbagai media di wilayah Indramayu. Rencana pengosongan gedung ini dinilai bukan hanya menyangkut persoalan tempat, tetapi juga mencerminkan relasi kekuasaan antara pemerintah dan insan pers. Hingga berita ini diturunkan, belum ada pernyataan resmi dari pihak Bupati maupun pejabat Pemkab terkait aksi tersebut.

(D Duryanto)

Pos terkait

banner 468x60

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *