Sekilasberita86.com — Bandung – Suasana haru menyelimuti pelataran Gedung Sate, Kota Bandung, usai upacara peringatan Hari Kebangkitan Nasional, Senin (20/5/2025). Sejumlah pelajar yang hadir dalam upacara tersebut menitikkan air mata ketika didatangi Gubernur Jawa Barat, Kang Dedi Mulyadi.
Diketahui, para pelajar tersebut merupakan anak-anak yang telah kehilangan orang tua. Dengan penuh kasih, Kang Dedi memeluk mereka satu per satu. Tangannya erat, suaranya lirih namun penuh ketegasan hati.
“Kalau kamu bersedia tinggal di Bandung, saya akan sekolahkan di sini. Mau nggak?” ucap Kang Dedi, menatap mata salah satu pelajar dengan penuh empati.
Momen itu menjadi titik balik harapan bagi anak-anak tersebut. Di hadapan awak media, Kang Dedi menyampaikan komitmennya untuk menjadi orang tua asuh bagi mereka.
“Nanti kamu jadi anak asuh saya. Saya akan sekolahkan semuanya, dan akan saya bantu urus kepindahan sekolah kalian ke Bandung,” katanya.
Gestur kecil itu mungkin tampak sederhana, namun bagi anak-anak yang hidup tanpa pelukan orang tua, perhatian seorang pemimpin seperti Kang Dedi adalah pelita di tengah gelapnya perjuangan.
Kepedulian Kang Dedi Mulyadi bukan hanya ucapan, tapi langkah nyata seorang pemimpin yang hadir di tengah rakyatnya. Di tengah hiruk-pikuk protokoler dan seremoni, ia memilih untuk berhenti, mendengar, dan merangkul, sebuah contoh keberpihakan pada masa depan generasi yang kerap terabaikan.
Hari Kebangkitan Nasional pun terasa lebih bermakna. Bukan hanya sebagai peringatan sejarah, tapi juga kebangkitan harapan bagi anak-anak yang kini tak lagi sendiri.
