Sapi Milik Warga Indramayu Terpilih Jadi Hewan Kurban Presiden pada Idul Adha 2025

Sapi Milik Warga Indramayu Terpilih Jadi Hewan Kurban Presiden pada Idul Adha 2025

Sekilasberita86.com — Indramayu – Seekor sapi potong milik warga Indramayu terpilih menjadi hewan kurban Presiden Republik Indonesia untuk perayaan Idul Adha 2025. Sapi tersebut merupakan milik Bapak Soka, peternak asal Desa Gadingan, Kecamatan Sliyeg, Kabupaten Indramayu, yang kini menjadi kebanggaan masyarakat setempat.

Sapi jantan berumur 2 tahun 7 bulan itu memiliki bobot luar biasa, yakni 819 kilogram. Hewan ini merupakan hasil dari program Inseminasi Buatan (IB), hasil persilangan antara induk jenis Simental dan pejantan Belgian Blue. Kombinasi teknologi peternakan dan ketekunan peternak dalam perawatan menjadi kunci keberhasilan sapi tersebut mencapai kualitas unggul.

“Ini merupakan kebanggaan tersendiri bagi saya. Sapi ini terpilih menjadi sapi Banmas Presiden RI Tahun 2025,” ujar Bapak Soka dengan wajah sumringah, saat ditemui di kandang ternaknya, Rabu (4/6).

Penetapan sapi milik Soka sebagai hewan kurban Presiden RI disambut baik oleh Pemerintah Kabupaten Indramayu. Plt. Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Indramayu, Sugeng Heriyanto, mengaku takjub dengan capaian tersebut.

“Jujur, saya tidak menyangka ada sapi ternak masyarakat Indramayu yang bobotnya bisa mencapai 819 kilogram. Ini menunjukkan bahwa potensi peternakan kita sangat besar dan mampu bersaing di tingkat nasional, bahkan untuk kebutuhan sekelas Presiden,” ungkap Sugeng.

Sapi pilihan Presiden ini rencananya akan diserahkan kepada Pondok Pesantren Cadangpinggan di Desa Gedangan, Kecamatan Sukagumiwang, Kabupaten Indramayu, untuk dijadikan hewan kurban pada Hari Raya Idul Adha 1446 Hijriah yang jatuh pada pertengahan Juni 2025.

Keberhasilan Bapak Soka dinilai sebagai bukti konkret bahwa metode IB mampu meningkatkan kualitas genetik dan produktivitas ternak lokal. Pemerintah berharap prestasi ini menjadi inspirasi bagi para peternak lainnya.

Baca Lainnya:  Pemkab Indramayu Diduga Bangun Gedung di Atas Tanah Desa Tanpa PBG

“Semoga capaian ini memotivasi peternak lain untuk terus mengembangkan potensi peternakan sapi potong. Dengan manajemen pakan dan perawatan yang baik, kita bisa menghasilkan ternak berkualitas tinggi,” tambah Sugeng.

Program Inseminasi Buatan sendiri telah lama diterapkan di Indramayu dan terbukti efektif dalam meningkatkan mutu genetik ternak. Pemerintah daerah terus mendorong pemanfaatan teknologi tersebut sebagai upaya strategis meningkatkan ketahanan pangan dan kesejahteraan peternak.

(D Duryanto)

Pos terkait

banner 468x60

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *