Puluhan Wartawan Audiensi dengan Dinas PUPR Indramayu, Tuntut Transparansi Anggaran
Sekilasberita86.com — Indramayu – Sekitar 79 wartawan dari berbagai media cetak dan daring di Kabupaten Indramayu menggelar audiensi dengan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Indramayu, Rabu, 23 April 2025, di aula kantor dinas setempat.
Audiensi yang difasilitasi Forum Perjuangan Wartawan Indramayu (FPWI) itu dipimpin oleh Chong Soneta selaku koordinator. Mereka menyuarakan keprihatinan atas minimnya keterbukaan informasi publik, khususnya terkait penggunaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) tahun 2025 dalam program-program Dinas PUPR.
“Kami hanya ingin pemerintah, khususnya Dinas PUPR, lebih terbuka kepada media. Selama ini komunikasi dengan dinas terkesan sulit dan tertutup, khususnya dengan Pak Kadis Asep Abdul Mukti. Hal ini jelas menyulitkan kami dalam menyampaikan informasi kepada masyarakat,” ujar Chong Soneta di hadapan jajaran Dinas PUPR.
Wartawan menilai masih lemahnya komunikasi antara pejabat Dinas PUPR dan media massa, terutama dalam hal konfirmasi data dan akses informasi proyek infrastruktur yang didanai APBD. Mereka menyoroti indikasi praktik eksklusif dan kurangnya pemerataan akses informasi kepada semua wartawan.
Guntur dan Kajen, dua wartawan senior yang hadir dalam audiensi, mengingatkan pentingnya peran pers sebagai pilar keempat demokrasi. “Ingat, wartawan ini pilar demokrasi keempat. Demokrasi bisa roboh jika peran kami diabaikan. DPUPR seharusnya mengagendakan jumpa pers berkala agar publik tahu penggunaan anggaran kegiatan fisik,” tegas Kajen.
Dalam forum tersebut, para wartawan mengusulkan pembentukan mekanisme komunikasi yang lebih terbuka, seperti penunjukan humas resmi, konferensi pers rutin, dan penguatan layanan Keterbukaan Informasi Publik (KIP).
Menanggapi tuntutan itu, Sekretaris Dinas PUPR, Maulana Malik, menyatakan pihaknya akan menampung semua masukan dan melakukan evaluasi internal. “Pada prinsipnya kami terbuka untuk siapapun. Namun soal anggaran ada regulasi dalam publikasinya. Kritik dan saran teman-teman wartawan akan saya perhatikan,” ujarnya.
Audiensi selama dua jam ini ditutup dengan harapan terwujudnya sinergi antara pers dan pemerintah daerah demi mendorong transparansi informasi publik dan mendukung kemajuan pembangunan di Indramayu.