Sekilasberita86.com — Indramayu – Warga Kecamatan Losarang, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, mengeluhkan kerusakan parah pada jalur pedesaan akibat intensitas lalu lintas truk tronton pengangkut material tanah merah untuk pembangunan Kawasan Industri Losarang (KIL).
Aktivitas truk-truk bermuatan berat ini, yang beroperasi sejak pagi hingga sore, menyebabkan infrastruktur jalan desa rusak berat, menyulitkan mobilitas warga, dan meningkatkan risiko kecelakaan.
Seorang warga, yang enggan disebutkan namanya, mempertanyakan lambannya respons pemerintah dalam mengatasi persoalan tersebut.
“Apakah Pak Gubernur Jawa Barat tidak membuat larangan atau peraturan resmi agar jalur pedesaan tidak rusak? Jalan ini bukan untuk kendaraan bermuatan berat, tapi truk-truk tronton lewat setiap hari tanpa henti,” ujarnya kepada awak media, Sabtu (26/4/2025).
Menurut warga, jalanan yang semula layak kini dipenuhi lubang, bergelombang, serta berdebu saat musim kemarau, dan licin saat musim hujan, sehingga membahayakan pengendara, khususnya sepeda motor dan pejalan kaki.
Truk-truk tersebut diketahui mengangkut tanah merah untuk menunjang pengembangan Kawasan Industri Losarang, yang menjadi salah satu pusat pertumbuhan ekonomi baru di wilayah itu. Namun, penggunaan jalur pedesaan sebagai lintasan utama dinilai tidak sesuai dengan kapasitas jalan, yang sejatinya hanya diperuntukkan bagi kendaraan ringan.
Warga mendesak Pemerintah Provinsi Jawa Barat dan Pemerintah Kabupaten Indramayu untuk segera mengeluarkan regulasi yang membatasi penggunaan jalan desa oleh kendaraan berat. Selain itu, mereka meminta dibangunnya jalur khusus untuk truk industri atau pengalihan rute ke jalan provinsi yang lebih memadai.
“Kami ingin solusi nyata, bukan hanya janji. Jalan ini adalah urat nadi kami untuk beraktivitas, tapi sekarang justru menjadi sumber masalah,” keluh warga lainnya.
Hingga berita ini diterbitkan, belum ada keterangan resmi dari Pemerintah Kabupaten Indramayu maupun Pemerintah Provinsi Jawa Barat terkait keluhan warga Losarang.