Sekilasberita86.com — Bandung — Gubernur Jawa Barat, Kang Dedi Mulyadi (KDM), menyita perhatian publik saat menghadiri acara Wisuda Gelombang II Universitas Pasundan Tahun Akademik 2024/2025 di Bandung, Sabtu, 24 Mei 2025. Di hadapan 1.134 wisudawan, orang tua, dan civitas akademika, KDM menyampaikan pidato motivasi yang tak hanya menggugah, tapi juga sarat sindiran khas.
KDM secara terbuka menanggapi tiga julukan nyeleneh yang selama ini beredar di ruang publik tentang dirinya. Tanpa tedeng aling-aling, ia menyebut tak ambil pusing terhadap label-label tersebut.
“Katanya saya ini Gubernur Konten. Nggak apa-apa, lebih baik jadi Gubernur Konten daripada Gubernur Molor,” ujar KDM, disambut riuh tepuk tangan.
Julukan kedua yang ia singgung adalah Gubernur Lambe Turah, yang kerap diasosiasikan dengan gaya bicara dan aktivitasnya di media sosial.
“Masih mending disebut Gubernur Lambe Turah, karena lambe turah itu beritanya ditunggu-tunggu. Daripada Gubernur Biwir Dower, yang banyak gaya tapi kosong isinya,” lanjutnya dengan nada satir.
Tak berhenti di situ, KDM juga menanggapi sebutan Gubernur Otak Dangkal yang dilontarkan sejumlah pihak di media sosial. Ia mengubah tudingan itu menjadi pernyataan yang justru memperkuat posisi moralnya.
“Saya mah santai saja. Lebih baik Gubernur Otak Dangkal tapi banyak orang jadi tersadarkan, daripada Gubernur Otak Dalam, tapi malah menenggelamkan rakyat,” tegasnya.
Menurut KDM, gelar dan citra bukan hal utama dalam kepemimpinan. Yang terpenting adalah keberpihakan terhadap rakyat dan keberanian menyuarakan kebenaran, meski tak selalu populer.
Pidato KDM itu tidak hanya menjadi sorotan dalam ruangan, tapi juga viral di media sosial. Video potongan pernyataannya ramai dibagikan, mengundang berbagai reaksi dari netizen.
Rektor Universitas Pasundan, Prof. Dr. H. Eddy Jusuf, menyampaikan apresiasinya atas kehadiran Gubernur Jawa Barat dalam momen bersejarah tersebut. “Beliau bukan hanya hadir sebagai tamu kehormatan, tapi juga memberikan inspirasi langsung kepada lulusan Unpas agar berani menghadapi dunia nyata,” ungkapnya.
Dikenal aktif di media sosial dan akrab dengan masyarakat bawah, gaya komunikasi KDM memang sering mengundang kontroversi. Namun, ia tetap konsisten membangun kedekatan dengan publik dan menyuarakan realitas sosial secara terbuka.