Sekilasberita86.om — Bandung – Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi kembali mencuri perhatian publik. Dalam momentum peringatan Hari Kebangkitan Nasional di Lapangan Gasibu, Bandung, Selasa (20/5/2025), Dedi membagikan hadiah masing-masing senilai Rp25 juta kepada siswa yang mengikuti pendidikan barak militer, petugas upacara, dan para pelatih.
Bukan dari anggaran pemerintah. Bukan pula dari sponsor. Tapi dari kantong pribadinya yang dikumpulkan lewat aktivitas digital.
“Saya selalu ditanya, ‘Kang Dedi, duitnya dari mana?’ Ya, dari ngonten! Tapi itu pun masih dipermasalahkan. Lebih baik jadi Gubernur konten yang bisa berbagi ke rakyat, daripada Gubernur molor, sibuk protokoler, ingin dihormati, tapi cuma habiskan anggaran buat jalan-jalan ke luar negeri,” tegasnya dari podium upacara.
Dedi menyentil gaya kepemimpinan yang gemar simbolik tapi minim aksi. Ia menegaskan, negeri ini butuh pemimpin yang kuat mental dan siap dihujat demi perubahan.
“Ini belum genap seratus hari saya menjabat, tapi sudah banyak yang kepanasan. Gimana lima tahun ke depan?”
Ia juga menyampaikan sindiran keras kepada pihak-pihak yang merasa terusik oleh langkah-langkah pembaruannya. Menurutnya, kemajuan daerah tak boleh dikalahkan oleh suara nyinyir.
“Biarkan saja mereka sakit hati selamanya. Jawa Barat akan terus melaju. Kita butuh pemimpin yang berani, bukan pencitraan.”
Tak hanya itu, Dedi menyerukan semangat cinta tanah air dengan merujuk filosofi Siliwangi: silih asah, silih asih, silih asuh.
“Negeri ini harus dibangun dengan kasih sayang. Tapi bagi mereka yang tidak mengerti Siliwangi, apalagi tak pernah berkontemplasi tentangnya, saya tegaskan: jangan coba-coba berbuat buruk di tanah ini,” katanya lantang.
Upacara ini dihadiri oleh jajaran Pemprov Jabar, termasuk Sekda, Kesbangpol, Dinas Pendidikan, Pangdam III/Siliwangi, hingga Komandan Dodik Rindam. Namun yang paling menyala dari lapangan itu bukan hanya bendera merah putih, tapi semangat perubahan yang dibakar langsung oleh seorang pemimpin yang tak takut dibenci, asal rakyatnya bisa berdiri tegak.