Sekilasberita86.com — Subang – Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi meluapkan kemarahannya saat menghadiri acara Nganjang Ka Warga di Desa Sukamandi Jaya, Kecamatan Ciasem, Kabupaten Subang, pada Rabu malam, 28 Mei 2025. Ia tersulut emosi setelah melihat sekelompok pemuda membentangkan spanduk dukungan terhadap klub sepak bola Persikas Subang di tengah forum.
Padahal, acara tersebut digelar sebagai wadah dialog antara pemerintah dan masyarakat untuk menyerap aspirasi dan membahas persoalan lokal. Namun suasana berubah ketika spanduk bertuliskan nama klub sepak bola lokal itu terbentang di tengah kerumunan warga.
Gubernur yang awalnya duduk bersama para undangan, langsung berdiri dan menyampaikan protes secara terbuka.
“Saya tidak terima, ini forum saya, bukan forum Persikas. Siapa kamu? Turunkan spanduk itu. Kalau kamu mahasiswa, saya cari kamu kuliah di mana. Kalau kamu anak sekolah, saya akan cari kamu sekolah di mana,” ujar Dedi dengan nada tegas.
Menurutnya, forum Nganjang Ka Warga bukanlah tempat untuk menyuarakan aspirasi tentang klub bola, melainkan ruang untuk membahas kebutuhan riil masyarakat Subang.
“Persikas mau pindah ke mana pun tidak akan pernah mempengaruhi orang miskin bisa makan atau tidak. Urusan Persikas itu di lapangan, bukan di sini. Itu bukan urusan saya,” katanya.
Dedi menekankan, masyarakat Subang hari ini lebih memerlukan perhatian terhadap hal-hal mendasar seperti infrastruktur jalan, akses pendidikan, dan peningkatan kualitas hidup.
“Orang Subang butuh jalan yang bagus, butuh sekolah yang layak. Sepak bola itu hobi, boleh saja, tapi tidak bisa mengabaikan apa yang menjadi kebutuhan dasar masyarakat,” ungkapnya.
Ia juga mengingatkan agar publik, khususnya generasi muda, tidak memaksakan kepentingan pribadi dalam ruang yang seharusnya diperuntukkan bagi kepentingan umum.
“Saya lagi bicara, jangan suka mengabaikan dan merendahkan orang lain. Hormati forum ini. Kita sedang bicara kepentingan rakyat, bukan kesenangan segelintir orang,” ujarnya.
Dedi turut menyinggung soal keterbatasan anggaran pemerintah daerah yang tidak mungkin digunakan secara besar-besaran hanya untuk mengurus klub sepak bola.
“Mau jadi juara liga, itu butuh anggaran besar. Tidak mungkin pakai duit Pemda Subang, lebih baik untuk bangun jalan dan sekolah,” katanya.
Acara Nganjang Ka Warga sendiri merupakan agenda rutin Gubernur Jabar untuk menyerap aspirasi secara langsung dari warga desa, mendengarkan keluhan, dan mencari solusi bersama terhadap masalah pembangunan di daerah.