Sekilasberita86.com — Indramayu – Memperingati Hari Tari Dunia, Paguyuban Nok Nang Dermayu sukses menggelar acara “Indramayu Menari” di Museum Bandar Cimanuk, Kabupaten Indramayu, Minggu (27/4/2025).
Kegiatan ini berlangsung meriah dengan melibatkan lebih dari seratus penari dari berbagai daerah. Sebanyak 31 sanggar tari dari wilayah Indramayu, Cirebon Raya, hingga Sumedang turut berpartisipasi, menghadirkan ragam tarian tradisional yang memukau ratusan penonton.
Acara tersebut turut dihadiri Wakil Bupati Indramayu, H. Syaefudin, Plt. Kepala Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olahraga (Disparra) Winaryo, serta Kepala Bidang Kebudayaan Disdikbud Indramayu, Uum Umiyati. Kehadiran mereka menjadi bentuk dukungan nyata terhadap pelestarian seni dan budaya daerah.
Ketua Pelaksana Hari Tari Dunia, Nok Intan Jayani, dalam sambutannya mengungkapkan rasa syukur atas suksesnya acara ini.
“Kami berada di bawah naungan Disparra dan didampingi Disdikbud serta Museum Bandar Cimanuk. Ini adalah event pertama kami yang terbuka untuk umum, melibatkan 100 penari dan 5 guest star, termasuk mendatangkan penari luar biasa dari Ekuador,” ujarnya.
Selain itu, Ketua Indramayu Historia, Nang Sadewo, menyampaikan apresiasinya terhadap kinerja Paguyuban Nok Nang Dermayu.
“Ini adalah hasil dari kerja keras luar biasa paguyuban. Kita akan terus bersama-sama melestarikan budaya Indramayu. Terima kasih kepada Bapak Wakil Bupati yang telah hadir, menjadi saksi sejarah berdirinya Museum Bandar Cimanuk,” ungkapnya.
Dalam sambutannya, Wakil Bupati Indramayu, H. Syaefudin, menekankan pentingnya menjaga serta mengembangkan budaya sebagai bagian dari membangun peradaban.
“Kita bangga hari ini bisa hadir. Indramayu adalah bagian penting dalam menjaga, melestarikan, dan mengembangkan budaya. Budaya adalah bagian dari peradaban,” tegasnya.
Syaefudin menambahkan, pelestarian budaya tidak hanya cukup dengan perawatan, tetapi harus disertai upaya pengembangan agar dapat diwariskan kepada generasi muda. Ia pun mengapresiasi Paguyuban Nok Nang Dermayu atas kontribusinya dalam mendukung program pemerintah di bidang kebudayaan.
“Pelestarian budaya tidak cukup hanya dengan merawat, tetapi juga mengembangkan. Program pelestarian cagar budaya dan seni yang sudah dimiliki harus terus dijaga bersama,” tambahnya.
Acara “Indramayu Menari” tidak hanya menjadi perayaan seni, tetapi juga momentum mempererat kolaborasi antarpemangku kepentingan untuk menjaga kekayaan budaya Indramayu.