Sekilasberita86.com — Purwakarta — Sebanyak puluhan pelajar yang terlibat dalam aksi tawuran di Kabupaten Purwakarta mulai Rabu (1/5/2025) menjalani program pembinaan berdisiplin militer di Barak Resimen Armed 1 Sthira Yudha. Program ini merupakan hasil kerja sama antara Pemerintah Kabupaten Purwakarta dan pihak militer sebagai respons arahan Gubernur Jawa Barat atas meningkatnya kenakalan remaja yang meresahkan masyarakat.
Kegiatan ini terpantau publik melalui unggahan video di akun TikTok milik Kang Dedi Mulyadi. Gubernur Jawa Barat itu hadir langsung dan memimpin proses penyerahan para pelajar kepada pihak Resimen Armed.
“Ini bukan bentuk hukuman, melainkan pendidikan karakter. Supaya anak-anak kita tidak tumbuh menjadi pengecut yang memukul orang secara beramai-ramai,” ujar Dedi Mulyadi dalam pernyataannya.
Dalam prosesi penyerahan tersebut, tampak Bupati Purwakarta dan sejumlah orang tua siswa turut hadir. Kehadiran mereka disebut sebagai bentuk komitmen bersama untuk memberikan efek jera sekaligus pembinaan kepada para remaja.
Dedi juga menyampaikan harapannya agar program ini tidak hanya mampu mengubah perilaku para pelajar, tetapi juga membuka peluang bagi mereka menempuh pendidikan lebih tinggi di lingkungan militer.
“Saya titip anak-anak ini kepada Danmen. Mudah-mudahan ke depan ada yang masuk Akademi Angkatan Darat, Angkatan Laut, Angkatan Udara, bahkan Akademi Kepolisian,” katanya.
Kepada Bupati Purwakarta, Dedi menekankan pentingnya dukungan anggaran demi kelangsungan program tersebut.
“Biayanya siap, ya? Enam bulan cukup, sampai mereka berubah jadi anak-anak yang baik,” ucapnya di hadapan para orang tua pelajar.
Program ini dirancang untuk memberikan pelatihan fisik, mental, serta penguatan disiplin melalui metode kehidupan militer. Para peserta akan digembleng langsung oleh prajurit Resimen Armed 1 Sthira Yudha selama beberapa bulan ke depan.
Komandan Resimen Armed 1 Sthira Yudha menegaskan kesiapan institusinya dalam mendidik para pelajar agar kembali ke masyarakat sebagai pribadi yang lebih tangguh dan bertanggung jawab.
“Kami akan membentuk mereka dengan nilai-nilai kedisiplinan dan cinta Tanah Air. Negara ini membutuhkan generasi yang kuat, bukan perusak,” tegasnya.
Program bertajuk Pelajar Masuk Barak Militer ini disebut sebagai pendekatan baru dalam penanganan kenakalan remaja. Purwakarta menjadi daerah pertama yang menerapkannya secara sistematis, dengan harapan dapat menjadi model pembinaan nasional bagi anak-anak bangsa yang sempat tersesat jalan.