Potret Miris Pendidikan: Siswi Indramayu Tak Ikut Ujian karena Ekonomi

Potret Miris Pendidikan: Siswi Indramayu Tak Ikut Ujian karena Ekonomi

Sekilasberita86.com – Indramayu – Seorang siswi kelas XII SMK Muhammadiyah Kandanghaur, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, terpaksa tidak mengikuti ujian tengah semester sejak Selasa (16/9/2025). Siswi bernama Adelia Nur Safitri itu memilih mengurung diri di rumahnya di Blok Kali Song, Desa Parean, Kecamatan Kandanghaur, lantaran terbentur masalah tunggakan biaya sekolah.

Adelia merupakan anak pertama dari pasangan Subrata, seorang nelayan, dan Yanti, ibu rumah tangga. Kondisi ekonomi keluarga yang serba pas-pasan membuat Adelia kesulitan memenuhi kewajiban pembayaran sekolah. Apalagi, sang ayah diketahui sudah tidak lagi melaut sejak satu tahun terakhir.

Yanti, ibu Adelia, mengaku tak sanggup menanggung biaya pendidikan anaknya. Ia bahkan menyebut kartu ujian putrinya ditahan pihak sekolah karena tunggakan belum dicicil.

“Kartu ujian wis di upai jare anak kulae. Lamun ora dicicil, sementara ora melu ujian. Ngomonge kudu ana pemasukan bayaran. Kula bingung pengen bayaran duit sing endi,” ujar Yanti dengan nada pasrah, Rabu (17/9/2025).

Wali kelas Adelia, Rizky, membenarkan bahwa muridnya tersebut tidak hadir mengikuti ujian selama dua hari. Menurutnya, pihak sekolah sebenarnya sudah menyerahkan kartu ujian pada Senin (15/9/2025), namun Adelia sempat dipanggil Wakil Kepala Sekolah untuk membicarakan soal tunggakan.

“Tunggakan Adelia mencapai sekitar Rp4,9 juta setelah dikurangi bantuan PIP sebesar Rp1,8 juta yang sudah dicairkan melalui BNI Patrol. Sekolah tidak pernah melarang siswa ikut ujian, hanya meminta agar orang tua diberi tahu terkait tunggakan,” jelas Rizky.

Ia menegaskan, sekolah tidak mewajibkan siswa melunasi seluruh biaya sekaligus, melainkan mengharapkan adanya pembayaran bertahap sebagai bentuk tanggung jawab. “Kami hanya berharap ada cicilan, sehingga kewajiban siswa sedikit demi sedikit dapat terselesaikan,” tambahnya.

Baca Lainnya:  UDI Terus Meningkatkan Sinergivitas dengan Pemerintah Daerah di SUMUT dan Aceh

Kasus yang menimpa Adelia menjadi potret nyata tantangan pendidikan di daerah pesisir. Di satu sisi, sekolah berupaya menegakkan aturan administrasi, namun di sisi lain banyak keluarga nelayan kesulitan memenuhi kebutuhan dasar, termasuk biaya sekolah anak-anak mereka.

(D Duryanto)

Pos terkait

banner 468x60

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *