Tanjung Morawa, Sekilasberita86.com
Aktivitas truk galian C yang setiap hari melintasi jalan di Desa Limau Manis dan Desa Medan Sinembah, Kecamatan Tanjung Morawa, memicu keresahan bagi sekitar 60.000 penduduk. Jalan aspal baru sepanjang 1,5 km yang baru saja dibangun terancam rusak akibat lalu lintas berat truk-truk tersebut.
Warga setempat mengeluhkan bahwa truk-truk galian C ini tidak hanya merusak infrastruktur jalan, tapi ormas pemuda juga diduga terlibat dalam praktik pungutan liar (pungli) sebesar Rp20.000 per truk. Ironisnya, beberapa anggota ormas terlihat berjualan Aqua di sepanjang jalan, seolah menjadi kedok untuk aktivitas yang meresahkan, ujar Bayu warga sekitar kepada media, Senin (8/9).
Menurut tokoh masyarakat setempat, dampak yang dirasakan warga antara lain,
– *Kerusakan Jalan*: Aspal baru rentan rusak akibat beban truk berat.
– *Gangguan Masyarakat*: Aktivitas truk mengganggu kenyamanan dan keselamatan warga.
– *Potensi Keamanan*: Pungli menimbulkan ketidaknyamanan dan potensi konflik.
Tuntutan Warga, masyarakat Desa Limau Manis dan Medan Sinembah mendesak pemerintah setempat untuk mengambil tindakan tegas. Mereka berharap ada pengawasan ketat terhadap truk galian C dan penegakan hukum untuk menghentikan praktik pungli serta melindungi infrastruktur jalan yang baru dibangun.
Pihak berwenang diharapkan merespons keresahan warga demi menjaga kualitas hidup dan infrastruktur di Tanjung Morawa. Apakah langkah konkret akan diambil untuk mengatasi masalah ini? Warga menanti jawaban dan tindakan nyata.