Kejagung Pastikan Program MBG Tepat Sasaran

Kejagung Pastikan Program MBG Tepat Sasaran

Sekilasberita86.com-Jakarta| Kejaksaan Agung melalui Jaksa Agung Muda Intelijen (JAM-Intelijen), Reda Manthovani, menggaris bawahi komitmen Kejaksaan untuk mengawal pelaksanaan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang merupakan salah satu program prioritas dari pemerintah dalam rangka mendukung pembangunan Sumber Daya Manusia (SDM) Indonesia. Program yang bertujuan memberikan makan bergizi bagi anak sekolah, ibu hamil dan menyusui ini mendapat perhatian serius dalam rapat koordinasi yang digelar pada Kamis, (30/1/ 2025), di Jakarta.

Untuk mendukung program Makan Bergizi Gratis (MBG) itu, Kejaksaan Agung melalui Jaksa Agung Muda Intelijen (JAM-Intelijen) menegaskan kesiapan pihaknya untuk mengawal pelaksanaan program ini agar tepat sasaran dan bebas dari penyalahgunaan.

Program MBG yang dianggarkan sebesar
Rp. 71 triliun dalam APBN 2025, bertujuan untuk memberikan makan bergizi kepada 19,47 juta orang, termasuk anak sekolah, ibu hamil dan menyusui. Dari total anggaran tersebut, Rp. 63,3 triliun dialokasikan untuk pemenuhan gizi nasional, sementara Rp7,4 triliun digunakan untuk dukungan manajemen.

Dalam keterangan persnya, Kamis, (30/1-2025) Reda Manthovani menekankan pentingnya peran intelijen dalam memastikan program tersebut dapat berjalan dengan baik dan tepat sasaran.

“Kita bertanggung jawab dalam mengawal dan mengamankan pelaksanaan program MBG agar tetap sesuai sasaran dan tidak disalahgunakan oleh pihak-pihak tertentu yang ingin mencari keuntungan pribadi dengan merugikan negara dan masyarakat,” paparnya.

Reda juga menjelaskan, bahwa; Badan Gizi Nasional telah menetapkan tiga skema pelaksanaan program ini. Diantaranya, yaitu; melalui Sentra Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) sebagai dapur utama, dapur di sekolah atau pesantren dengan minimal 2.000 siswa, serta distribusi paket vacuum-sealed untuk daerah terpencil.

Sebagai bagian dari upaya pengawasan, Kejaksaan Agung mengintensifkan koordinasi dengan pemerintah daerah, sekolah, desa, serta instansi terkait lainnya. Hal itu bertujuan untuk melakukan deteksi dini terhadap potensi ancaman yang dapat menghambat keberlangsungan program MBG. Selain itu, evaluasi terhadap pelaksanaan program MBG juga terus dilakukan.

Baca Lainnya:  Pimpin Pemberian Pupuk di Desa Sentul Kapolres Pasuruan Tanamkan Ketahanan Pangan

Salah satu insiden yang menjadi perhatian, adalah; gangguan kesehatan yang dialami oleh beberapa siswa sebuah Sekolah Dasar diwilayah Jawa Tengah, akibat konsumsi makanan dari program ini. Menyikapi hal tersebut, Reda menambahkan,

“Menyikapi kejadian tersebut, aparat intelijen Kejaksaan siap mengambil langkah-langkah strategis guna memastikan keamanan serta efektivitas program,” tegas Reda.

Kejaksaan Agung juga akan memanfaatkan platform digital, seperti Inteliz dan Jaga Desa untuk memperkuat pengawasan juga memastikan program berjalan dengan baik, serta memastikan dana yang dialokasikan untuk desa tepat sasaran.

Dengan langkah-langkah strategis yang telah disiapkan, Kejaksaan Agung berharap Program Makan Bergizi Gratis dapat memberikan manfaat nyata dalam pembangunan sumber daya manusia Indonesia yang lebih sehat dan produktif.

(Red)

Editorial

Pos terkait

banner 468x60

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *