Desak Transparansi, Warga Sukaslamet Capai Kesepakatan Lewat Mediasi Wabup

Desak Transparansi, Warga Sukaslamet Capai Kesepakatan Lewat Mediasi Wabup

Sekilasberita86.com — Indramayu – Aksi protes warga Desa Sukaslamet, Kecamatan Kroya, Indramayu, yang menuntut transparansi dan akuntabilitas pemerintahan desa, akhirnya membuahkan hasil. Dalam mediasi lanjutan yang digelar di Aula Balai Desa Sukaslamet pada Senin, 19 Mei 2025, Wakil Bupati Indramayu, Syaefudin, memimpin langsung proses dialog yang menghasilkan sejumlah kesepakatan penting antara warga dan pihak pemerintah desa.

Mediasi ini turut dihadiri oleh Camat Kroya, Inspektorat Kabupaten, Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD), Kuwu Sukaslamet beserta jajaran, serta beberapa perwakilan warga aksi yang dipimpin oleh tokoh pemuda bernama Duri.

“Salam hormat, salam hangat, dan salam kebahagiaan dari Pak Bupati Lucky Hakim untuk warga semua,” ujar Syaefudin mengawali dialog di hadapan ratusan warga dalam suasana yang tegang namun tetap tertib.

Dalam forum tersebut, Wabup membeberkan hasil audit Inspektorat yang telah memeriksa penggunaan dana desa. Ia memastikan beberapa temuan yang sempat dipersoalkan masyarakat telah ditindaklanjuti.

“Alhamdulillah, beberapa temuan sudah dikembalikan sesuai rekomendasi. Ini bentuk itikad baik untuk memperbaiki,” tegasnya.

Lebih lanjut, Syaefudin juga menjamin bahwa tiga laporan tambahan yang diajukan warga masih dalam proses pemeriksaan, dan Pemkab akan mengawal penyelesaiannya hingga tuntas.

“Insyaallah, tidak akan dibiarkan. Proses hukum dan administrasi akan tetap berjalan,” katanya.

Salah satu poin krusial dalam tuntutan warga adalah dugaan praktik nepotisme dalam pengelolaan pemerintahan desa. Warga mendesak adanya perombakan struktur perangkat desa. Menanggapi hal tersebut, Kuwu Sukaslamet, Rajudin, menyatakan kesiapannya untuk memenuhi tuntutan tersebut.

“Barangkali ada kekurangan dari pakuwu, kurang silaturahmi pada masyarakat. Kedepan akan diperbaiki,” ungkap Rajudin.

Ia juga menegaskan bahwa isu nepotisme sudah menjadi bagian dari pembahasan antara pemerintah desa dan warga. “Dan terkait dengan nepotisme, sudah didiskusikan dengan perwakilan masyarakat, Duri,” tambahnya.

Baca Lainnya:  Aksi Demo LSM Petisi Sakti, di kejari sungai penuh

“Ada dua posisi strategis yang akan segera diganti, yakni Bendahara Desa dan Ketua BUMDes,” ujarnya dalam forum tersebut.

Menutup forum mediasi, Wabup Syaefudin menegaskan pentingnya posisi strategis Desa Sukaslamet dan Kecamatan Kroya dalam rencana pemekaran wilayah Indramayu.

“Perlu diketahui, Kecamatan Kroya sudah ditetapkan oleh DPRD sebagai calon ibu kota Indramayu Barat. Saya tahu betul, karena saya sendiri yang mengetok palunya saat masih menjabat Ketua DPRD,” tandasnya.

Mediasi ini menjadi titik balik dari kebuntuan dialog sebelumnya yang sempat berlangsung panas pada aksi Jumat pekan lalu. Kesepakatan yang dicapai diharapkan menjadi awal dari proses pembenahan tata kelola pemerintahan desa dan memperkuat partisipasi warga dalam pembangunan.

Sumber: S P
(D Duryanto)

Pos terkait

banner 468x60