Sekilasberita86.com – Indramayu – Suasana memanas terjadi di Desa Sukaslamet, Kecamatan Kroya, Kabupaten Indramayu, saat ratusan warga menggelar aksi unjuk rasa menuntut Kepala Desa Rajudin mundur dari jabatannya, Jumat (11/7/2025). Aksi yang semula berlangsung damai berubah ricuh setelah massa dihadang oleh seseorang yang mengaku sebagai anggota Badan Permusyawaratan Desa (BPD).
Kericuhan pecah di depan kantor desa ketika massa berusaha menerobos barikade aparat gabungan dari Polres Indramayu dan TNI. Adu mulut antara warga dan pihak yang menghadang tidak terhindarkan. Meski situasi sempat memanas, aparat berhasil mengendalikan keadaan dan menghalau massa agar tidak memasuki kantor desa.
Koordinator aksi, Duri, menyatakan bahwa unjuk rasa ini merupakan bentuk kekecewaan masyarakat terhadap Kepala Desa Rajudin, yang dinilai mengingkari nota kesepahaman yang sebelumnya disepakati bersama warga.
“Kami sudah memberikan kesempatan, bahkan membuat nota kesepakatan tertulis. Tapi semuanya dilanggar. Hari ini kami datang menyampaikan satu tuntutan: Kepala desa harus mundur,” ujar Duri dalam orasinya.
Aksi ini merupakan lanjutan dari protes sebelumnya yang dilakukan oleh kelompok Warga Sukaslamet Bersatu (WSB). Mereka menilai kepemimpinan Rajudin tidak transparan dalam pengelolaan anggaran, minim partisipasi warga dalam pengambilan keputusan, serta tidak mampu menjalankan roda pemerintahan secara profesional.
Aparat keamanan dari Polres Indramayu dan TNI tetap bersiaga di lokasi aksi untuk menjaga ketertiban. Mereka mengimbau warga agar menyampaikan aspirasi secara damai dan tidak melakukan tindakan anarkistis.
Salah satu orator dari mobil komando menegaskan bahwa aksi hari ini baru permulaan.
“Kalau tidak ada tanggapan, kami akan kembali dengan massa yang lebih besar. Kami tidak akan berhenti sampai kepala desa menyatakan mundur secara resmi,” serunya di hadapan peserta aksi.
Hingga berita ini diturunkan, Kepala Desa Rajudin belum memberikan keterangan resmi terkait tuntutan warganya. Sementara itu, situasi di sekitar kantor desa masih dijaga ketat oleh aparat keamanan.