Jenazah WNI Korban TPPO Dipulangkan, Kades Bandar Khalipah: Terima kasih
Junaedi Daulay by Junaedi Daulay 31 Agustus 2025
Jenazah WNI Korban TPPO Dipulangkan, Kades Bandar Khalipah: Terima kasih
Deli Serdang, Sekilasberita86.com
Duka mendalam menyelimuti keluarga besar Nazwa Aliya (19), seorang Warga Negara Indonesia (WNI) asal Desa Bandar Khalifah, Kecamatan Percut Sei Tuan, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara, yang menjadi korban Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) di Kamboja. Minggu (31/8/2025).
Nazwa Aliya meninggal dunia pada 12 Agustus 2025 di Rumah Sakit Rujukan Provinsi Siem Reap, Kamboja, akibat hepatitis toksik akut karena over dosis obat. Surat kematian resmi dari otoritas kesehatan setempat juga telah diterima pihak keluarga.
Setelah melalui proses administrasi panjang, jenazah almarhumah akhirnya dipulangkan ke Indonesia. Berdasarkan jadwal penerbangan, peti jenazah tiba di Bandara Internasional Kualanamu, Deli Serdang, pada 31 Agustus 2025 pukul 15.00 WIB menggunakan penerbangan Malaysia Airlines MH860.
Proses repatriasi jenazah tersebut memerlukan biaya sebesar USD 7.800 atau sekitar Rp126,5 juta sesuai kurs tengah Bank Indonesia per 27 Agustus 2025.
Setibanya di tanah air, jenazah langsung diserahkan kepada pihak keluarga untuk dimakamkan di kampung halaman. Ibunda almarhumah, Laniari Hasibuan, tidak kuasa menahan tangis saat menyambut kepulangan putrinya yang lahir di Medan pada 25 Agustus 2006 itu.
Kepala Desa Bandar Khalifah Suparyo, dalam pernyataannya, menyampaikan rasa duka mendalam dan berharap kasus serupa tidak lagi terjadi.
“Kami turut berbelah sungkawa atas kepergian almarhumah. Semoga keluarga diberi ketabahan. Peristiwa ini menjadi pelajaran bagi kita semua agar selalu berhati-hati, berkoordinasi, dan menyampaikan hal-hal yang dapat dicegah sebelum terlambat,” ujarnya.
Dalam kesempatan itu, pihak keluarga juga mengucapkan terima kasih kepada berbagai pihak, termasuk para dermawan yang telah membantu proses pemulangan jenazah.
“Atas nama keluarga besar, kami menyampaikan terima kasih kepada hamba Allah yang sudah berbuat baik dan membantu proses kepulangan anak kami,” ucap sang ibu dengan penuh haru.
Kasus ini kembali menjadi sorotan serius atas maraknya praktik TPPO yang menjerat banyak anak muda Indonesia dengan iming-iming pekerjaan di luar negeri. Pemerintah daerah setempat mengingatkan warga agar lebih waspada terhadap tawaran kerja ke luar negeri yang tidak resmi.