IMSR Salah Besar Kritik Aksi Beni Sitepu: Fakta di Balik Kejadian Perumahan Cipta Graha Permai

IMSR Salah Besar Kritik Aksi Beni Sitepu: Fakta di Balik Kejadian Perumahan Cipta Graha Permai

Sekilasberita86.com-Bogor| Kontroversi mencuat setelah kritik keras yang disampaikan Ketua Ikatan Mahasiswa Seantero Raya (IMSR), Musthafa Manuhoe, terhadap aksi aktivis Komunitas Pemuda Peduli (KPP) Beni Sitepu terkait kejadian di Perumahan Cipta Graha Permai, Kabupaten Bogor. Kritik tersebut dinilai tidak berdasar dan menyesatkan. Minggu, (5/1/2025)

*Kritik IMSR*: Salah Paham atau Bermotif Politis?

Dalam pernyataannya, Musthafa Manuhoe menyebut bahwa aksi Beni Sitepu dan KPP tidak mencerminkan perjuangan yang sebenarnya. Namun, kritik ini justru dibantah langsung oleh Beni. Ia menilai Musthafa gagal memahami fakta dan malah menyebarkan narasi yang keliru untuk kepentingan pribadi.

“Ini bukan sekadar kritik, tetapi serangan yang tidak berdasar. Sebagai tokoh hukum, ia seharusnya memastikan kebenaran sebelum berbicara di media,” tegas Beni Sitepu.

Beni juga menyoroti bahwa aksi yang digagasnya bertujuan untuk memastikan toleransi beragama tetap terjaga, terutama menjelang perayaan Natal oleh jemaat di Perumahan Cipta Graha Permai.

*Fakta Kronologi Kejadian*

Pada 8 Desember 2024, polemik terjadi ketika warga Perumahan Cipta Graha Permai disebut menolak ibadah Natal di salah satu rumah pribadi. Tuduhan intoleransi ini ternyata berakar pada masalah perizinan rumah tinggal yang dialihfungsikan menjadi gereja tanpa izin resmi.

Setelah mediasi dilakukan oleh Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) dan Forkopimda Kabupaten Bogor, ibadah Natal tetap terlaksana dengan damai di lokasi alternatif. Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Bogor juga menjamin bahwa ibadah berjalan tanpa gangguan.

“Kami pastikan ibadah Natal tetap dilaksanakan sesuai dengan aturan, dengan dukungan warga yang telah sepakat menjaga kerukunan,” ujar Kepala Kemenag Kabupaten Bogor, Syukri Ahmad Fanani.

Baca Lainnya:  Songsong Pers Bermartabat 2025 Menjadi Fokus Utama Refleksi Akhir Tahun 2024

*Narasi Hoaks yang Disayangkan*

Warga Perumahan Cipta Graha Permai membantah keras tuduhan intoleransi dan menjelaskan bahwa masalah utama adalah tidak adanya izin resmi untuk pendirian rumah ibadah di kawasan tersebut.

“Kami mendukung kebebasan beragama, tetapi harus sesuai aturan. Narasi intoleransi terhadap kami adalah hoaks,” ujar salah satu tokoh masyarakat.

*Langkah Beni Sitepu untuk Toleransi*

Beni Sitepu melalui KPP mengambil peran aktif dengan memastikan hak beribadah umat Nasrani tetap terjamin. Bersama Bimas Kristen Sugiat, ia menemui pihak Kemenag untuk mencari solusi.

“Kami ingin memastikan bahwa semua pihak mendapat haknya tanpa ada intervensi. Keberagaman harus dirawat dengan semangat persatuan,” kata Beni.

Ia juga mengapresiasi kerja sama antara warga, pemerintah, dan tokoh agama dalam menjaga situasi tetap kondusif.

*Pentingnya Menjaga Narasi Positif*

Kasus ini menjadi pelajaran penting tentang bagaimana informasi yang salah dapat memicu ketegangan. Semua pihak diimbau untuk:

1. Mengutamakan fakta sebelum menyebarkan berita.

2. Menghindari narasi provokatif yang merusak kerukunan.

3. Mematuhi aturan terkait izin rumah ibadah.

Beni menegaskan akan terus memperjuangkan keadilan dan toleransi beragama tanpa pandang bulu. Ia berharap, kejadian ini dapat menjadi momentum mempererat persatuan di tengah keberagaman.

“Kerukunan adalah tanggung jawab bersama. Jangan sampai perbedaan justru memecah belah kita sebagai bangsa,” pungkasnya.

(Tim/red)

Tim Red
Editorial

Pos terkait

banner 468x60

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *