PETI Semakin Liar Bebas Beroperasi Menggunakan Escavator Dan Puluhan Rakit Diduga APH “Bungkam”

PETI Semakin Liar Bebas Beroperasi Menggunakan Escavator Dan Puluhan Rakit Diduga APH “Bungkam”

SekilasBerita86.com – Kuansing, Riau | Aktivitas Penambangan Emas Tanpa Izin (PETI) di Desa Serosah kembali marak, menjamur dengan begitu liar dan semakin brutal. Adapun dengan menggunakan escavator dan Puluhan unit rakit PETI terlihat beroperasi secara bebas, seolah tanpa rasa takut dan tanpa sedikitpun gangguan dari aparat hukum. kecamatan hulu kuantan, kabupaten kuantan singingi (Kuansing), Riau.

Sudah seminggu berlangsung informasi warga setempat hingga hari ini sabtu (4/10/2025) dengan disertai bukti foto dan video dokumentasi aktivitas PETI yang sedang beroperasi, berdasarkan itu Tim investigasi media mendapati fakta bahwa wilayah Desa Serosah masih saja berlangsung aktivitas PETI walau dari sebelumnya sudah sering menjadi sorotan di publik namun hingga saat ini tanpa tindakan nyata oleh Polres Kuansing.

Dari hasil investigasi dijelaskan, Dari Simpang Empat Desa Serosah : Jika belok kanan menuju kebun milik “Anggrek”, terpantau puluhan titik rakit PETI beroperasi dengan leluasa. Saat dikonfirmasi ke mandor kebun mengaku tidak tahu pemilik rakit tersebut, memang aktivitas itu terjadi persis di perbatasan kebun milik anggrek ini di desa Serosah—bahkan di dalam areal kebun adapun sebagian yang memberanikan aktivitas tersebut., ujar singkatnya.

Tidak berhenti di sana, jalur lurus menuju Sungai Geringging juga memperlihatkan pemandangan yang menyedihkan. Beberapa penambang terlihat begitu berani, ada yang menggunakan rakit PETI, ada pula yang nekat menggunakan alat berat untuk mengupas material tanah. Aktivitas dilakukan secara terang-terangan, tanpa tedeng aling-aling, seperti negeri ini tidak lagi punya hukum yang ditegakkan.

Selanjutnya, jika dari simpang empat belok kiri ke arah Pos PT Udaya (Desa Serosah), kondisi tak kalah parah hingga beberapa lokasi. Dan sekitar PT Udaya hingga ke wilayah Desa Petapahan kecamatan Gunung Toar Wilayah Sektor Polsek Kuantan Mudik. rakit-rakit PETI dan lokasi tambang emas ilegal terpantau masih marak. Hal ini menunjukkan bagaimana mafia emas ilegal sudah begitu leluasa, semakin rakus, dan seakan dilindungi oleh bayang-bayang kepentingan kelompok tertentu.

Baca Lainnya:  Diduga Pelaku Galian C Ilegal Dibantaran Sungai Ular Berinisial Galau Berhasil Diamankan Polisi

Fenomena ini jelas memperlihatkan dilema busuk antara aktivitas PETI, UPETI, dan kepentingan oknum yang seolah menjalin hubungan gelap penuh kepura-puraan. Ironinya, hingga detik ini Polres Kuansing tak kunjung melakukan tindakan berarti.

Polres Kuansing dinilai semakin tak berdaya, semakin kehilangan wibawa, dan seakan menjadi penonton atas hancurnya lingkungan serta terinjaknya marwah hukum akibat maraknya aktivitas pertambangan emas secara illegal diberbagai wilayah di kabupaten Kuansing.

Tanpa adanya gebrakan serius dari jajaran jenderal TNI–Polri yang benar-benar mau turun tangan, Faktanya aktivitas PETI di Kuansing akan terus beranak pinak, semakin menggila, dan menghancurkan segala sendi kehidupan masyarakat serta merusak ekosistem secara kejam.

Pertanyaan besar yang kini menggema di tengah masyarakat: Apakah aparat benar-benar buta, atau sengaja pura-pura tuli demi kepentingan segelintir orang yang rakus?

PETI Semakin Liar Bebas Beroperasi Menggunakan Escavator Dan Puluhan Rakit Diduga APH "Bungkam"
(Red)

Pos terkait

banner 468x60

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *