Kasus Kematian Bayi Ibu Asiah Hampir Dua Tahun Terhenti Kini Digulirkan Kembali Oleh Pihak Kepolisian

Kasus Kematian Bayi Ibu Asiah Hampir Dua Tahun Terhenti Kini Digulirkan Kembali Oleh Pihak Kepolisian

Sekilasberita86.com – Ogan Ilir | Pasca dua tahun mandek atau tak ada kejelasannya, kasus tewasnya bayi ibu Asiah di desa Belanti yang diduga akibat mal praktik oknum bidan Y kembali mencuat ke publik.

Dengan didampingi kuasa hukumnya, Asiah mendatangi Mapolres Ogan Ilir guna memenuhi panggilan penyidik pada Senin, 11 Agustus 2025.

Kedatangan Asiah tersebut tidak lain untuk dimintai keterangannya kembali guna pendalaman kasusnya atas kematian putranya Muhammad Agustus yang kala itu baru berusia 3 hari seusai disuntik atau diambil sampel darahnya oleh bidan desa Belanti berinisial Y pada dua (2) tahun lalu tepatnya tanggal 8 Agustus 2023 lalu.

Tak pelak kejadian yang menimpa warga Dusun I Desa Belanti, Kecamatan Tanjung Raja, Kabupaten Ogan Ilir itu sangat mencederai dunia kesehatan dan menyisakan luka mendalam bagi pihak keluarga.

Dari pantauan awak media di lapangan terlihat kedua orangtua korban dan satu orang saksi lainnya yakni sang dukun beranak Syaidah (64), Asiah (32) didampingi suaminya Romli (42) dan pengacaranya Dirwansyah, SH mendatangi Polres Ogan Ilir sekitar pukul 10.00 WIB pagi tadi.

Sebelumnya pihak Polres Ogan Ilir juga telah melakukan pembongkaran makam sang bayi Muhammad Agustus (Ekshumasi), pada hari kamis 2 November 2023 lalu.

Usai menjalani pemeriksaan oleh penyidik Sat Reskrim Polres Ogan Ilir, ibu Asiah menceritakan perihal pemanggilan kembali dirinya pada hari.

Kepada wartawan Asiah dengan didampingi pengacaranya menyampaikan hal yang sama seperti pertama kali ia melaporkan kasus ini ke penyidik terkait bayinya yang meninggal dunia setelah disuntik oleh seorang bidan desa pada pertengahan Agustus lalu.

Baca Lainnya:  Viral!!! Video Petugas Lapas Bongkar Dugaan Pungli dan Peredaran Narkoba di Lapas Sampit

Asiah menegaskan, saat kejadian Bidan tersebut berkata hendak mengambil sampel. Tapi tidak dijelaskan secara detail mau ambil sampel apa,” kata Asiah di Mapolres Ogan Ilir. Senin, (11/8/2025).

Masih katanya, waktu itu saya lahiran anak keempat dengan dibantu dukun beranak atau bidan tradisional. Setelah lahir normal itu, alhamdulillah anak saya sehat wal’afiat.

Asiah pun mengklaim bahwa bayinya, Muhammad Agustus, meninggal beberapa hari setelah lahir akibat suntikan dari seorang bidan desa yang datang ke rumahnya tanpa diundang.

Dan kata bidan itu, anak saya makanannya salah. Padahal baru umur dua hari, cuma minum ASI. Dibilang kalau anak kami salah makanannya. Makanan apa? Anak kami cuma diberi ASI.

“Anak kami tak meninggal kalau tidak didatangi dan disuntik di bagian tumitnya oleh bidan tersebut.

Asiah menekankan bahwa dia sudah tiga kali melahirkan anak di dukun namun baru kali ia mendapati anaknya meninggal dunia.

Dan kematian anaknya itupun diyakini Asiah diakibatkan oleh bidan yang menyuntik atau mengambil sampel darah bayinya.

“Kalau tindakan itu tidak dilakukan oleh bidan tersebut anak saya sekarang pasti masih sehat wal’afiat dan tidak meninggal”, tandasnya.

Usai pemanggilannya ini, “Asiah berharap semoga kasus kematian anaknya bisa tuntas dan pihak kepolisian segera menetapkan tersangkanya serta segera melimpahkan berkas kasusnya tersebut ke Kejaksaan Negeri Ogan Ilir agar kasus ini dapat diadili di Pengadilan,” Pungkasnya. PPWI Ogan Ilir.

(**)

Pos terkait

banner 468x60

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *