Padang Lawas, Sekilasberita86.com
Warga dari Desa Lubuk Bunut dan Desa Sibodak Sosa Jae, Kecamatan Sosa, Kabupaten Padang Lawas (Palas), Sumatera Utara, menunjukkan semangat luar biasa dengan bergotong royong memperbaiki jalan rusak menuju kawasan perkebunan milik negara, PTPN 4 Sosa.
Uniknya, aksi ini dilakukan secara swadaya, tanpa bantuan pemerintah maupun pihak perusahaan.
Sepanjang tujuh kilometer jalan menuju Afdeling VI dan VII PTPN 4 Sosa dikerjakan mandiri oleh warga, menghubungkan jalur vital ini ke jalan provinsi menuju Desa Muara Tige.
Lebar jalan yang diperbaiki mencapai enam meter, menelan biaya yang diperkirakan bisa mencapai hampir setengah miliar rupiah.
Kondisi jembatan di atas sungai Sosa menuju PTPN 4 Sosa sudah miring dan berbahaya bagi kendaraan saat melintas.
“Dalam pekerjaan ini kami gunakan tiga unit alat berat: dua galeder dan satu bomax. Hari ini pengerjaan dimulai, dan diperkirakan akan berlangsung hingga 30 hari, bahkan bisa lebih,” kata Kepala Desa Sibodak Sosa Jae, Mhd. Syafaruddin Taufik Lubis, Sabtu (3/5/2025).
Kepala Desa Lubuk Bunut, Syafaruddin Hasibuan, menyoroti kondisi jalan yang selama ini sangat membahayakan.
“Bahkan jembatan menuju ke PTPN 4 Sosa sudah dalam kondisi miring dan sangat membahayakan kendaraan roda empat ke atas. Ini harus segera diperbaiki,” tegasnya.
Desakan warga menjadi alasan utama kedua kepala desa bertindak.
“Banyak warga mengadu. Karena itulah kami inisiatif sendiri, sekalipun harus mengeluarkan dana dari kantong pribadi,” ucap keduanya.
Mereka menyebutkan, biaya sewa alat berat dan BBM mencapai Rp 15 juta per hari.
Jika pekerjaan berlangsung selama 30 hari, maka total biaya diperkirakan mencapai Rp450 juta.
“Kami sadari, ini seharusnya menjadi tanggung jawab pemerintah atau pihak PTPN 4 Sosa. Tapi karena tidak ada yang turun tangan, kami bergerak sendiri demi kepentingan masyarakat,” ujar mereka.
Keluhan pun datang dari warga sekitar. Annisa dan Fatimah dari Desa Lubuk Bunut, serta Aziz Lubis dari Desa Sibodak Sosa Jae, menyebut jalan tersebut sudah rusak parah selama puluhan tahun.
“Kalau musim hujan becek dan berlumpur, lubangnya dalam-dalam. Musim kemarau, debu tebal seperti salju menutupi rumah kami,” ujar mereka.
Warga berharap pemerintah tak tinggal diam melihat kondisi infrastruktur menuju salah satu aset penting negara.
“Jalan ini urat nadi perekonomian kami. Sudah seharusnya pemerintah peduli,” tambah mereka.