Sekilasberita86.com — Indramayu — Wakil Bupati Indramayu, Syaefudin, melakukan kunjungan mendadak ke RSUD M.A. Sentot Patrol pada Jumat (25/4/2025), menyusul terhentinya layanan hemodialisa bagi 78 pasien akibat kelangkaan barang habis pakai di rumah sakit tersebut.
Informasi terkait gangguan pelayanan hemodialisa itu diterima sejak Kamis (24/4/2025). Puluhan pasien tidak bisa dilayani karena ketiadaan alat dan bahan medis yang diperlukan untuk prosedur cuci darah.
“Kami tidak bisa membiarkan situasi ini berlarut. Para pasien membutuhkan perawatan segera. Ini harus segera ditangani dan tidak boleh terulang lagi,” tegas Syaefudin di hadapan awak media saat meninjau lokasi.
Pemerintah Kabupaten Indramayu pun segera bertindak cepat. Sebanyak 78 pasien dialihkan ke beberapa rumah sakit lain. Dari jumlah itu, 47 pasien dirujuk ke RS MM, RS Bhayangkara, dan RS Sumber Waras Cirebon, sementara 31 pasien lainnya dipindahkan ke RSUD Indramayu.
Syaefudin memastikan seluruh pasien mendapat penanganan yang layak. Ia juga menyatakan telah berkoordinasi langsung dengan Direktur RSUD Indramayu untuk mempercepat pelayanan terhadap pasien yang dialihkan.
“Kami sudah minta Dirut RSUD Indramayu agar segera menyiapkan layanan bagi pasien-pasien yang dipindahkan,” ujarnya.
Dalam kesempatan itu, Wabup juga langsung mengumpulkan jajaran manajemen RSUD M.A. Sentot Patrol untuk mencari solusi atas krisis layanan tersebut. Ia menekankan pentingnya manajemen logistik rumah sakit agar kejadian serupa tidak kembali terjadi.
“Kami ingin ada langkah cepat dan tepat dari pihak rumah sakit. Ini soal nyawa manusia,” katanya.
Hingga berita ini ditulis, layanan hemodialisa di RSUD M.A. Sentot Patrol masih belum beroperasi. Pemerintah daerah berkomitmen melakukan evaluasi menyeluruh untuk mencegah terjadinya kelalaian sistemik di sektor kesehatan.